METODE PEMBELAJARAN YANG BERPUSAT
PADA SISWA
DAFTAR ISI
Hal
JUDUL
.................................................................................................
i
KATA
PENGANTAR .........................................................................
ii
DAFTAR ISI
........................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
.............................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah
.........................................................
1.3. Tujuan
...........................................................................
1.4. Manfaat .........................................................................
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
....................................................................
3.2. Saran
...............................................................................
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Problematika pendidikan yang terjadi di Indonesia salah satunya adalah proses
belajar mengajar yang diberikan di kelas pada umumnya hanya mengemukakan
konsep-konsep dalam suatu materi. Proses belajar mengajar yang dilakukan adalah
satu arah (teaching directed). Model pembelajaran tersebut dianggap kurang
mengeksplorasi wawasan dan pengetahuan siswa.
Perubahan paradigma dalam proses yang tadinya berpusat pada guru (teacher
centered) menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered)
diharapkan dapat mendorong siswa untuk terlibat secara aktif dalam membangun
pengetahuan, sikap dan perilaku. Dalam proses pembelajaran yang berpusat pada
siswa, maka siswa memperoleh kesempatan dan fasilitas untuk membangun sendiri
pengetahuannya sehingga mereka akan memperoleh pemahaman yang mendalam (deep
learning) dan pada akhirnya dapat meningkatkan mutu kualitas siswa. Peran guru
dalam pembelajaran berpusat pada siswa adalah sebagai fasilitator yang dalam
hal ini, guru memfasilitasi proses pembelajaran di kelas. Fasilitator adalah
orang yang memberikan fasilitas.
Pembelajaran yang inovatif dengan metode yang berpusat pada siswa (Student
Centered Learning) memiliki keragaman model/metode pembelajaran yang menuntut
partisipasi aktif dari siswa. Dalam makalah ini akan dibahas metode-metode yang
ada dalam pembelajaran yang berpusat pada siswa, diantaranya : metode kerja
kelompok, metode karya wisata, metode penemuan, metode eksperimen, metode
pengajaran unit dan metode pengajaran dengan modul.
1.2 Rumusan
Masalah
Adapun rumusan masalah dari latar belakang diatas
yaitu :
1.
Apa pengertian,
tujuan, dan alasan dari penggunaan masing-masing metode dalam pembelajaran yang
lebih berpusat pada siswa?
2.
Apa saja
kelebihan dan kekurangan dari masing-masing metode tersebut dan bagaimana cara
mengatasi kelemahannya?
3.
Bagaimana
langkah-langkah pembelajaran dari masing-masing metode tersebut?
4.
Bagaimana
karakteristik guru dalam pembelajaran yang lebih berpusat pada siswa?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang diharapkan dalam penulisan makalah
ini yaitu :
1.
Untuk
mengetahui apa pengertian, tujuan, dan alasan dari penggunaan masing-masing
metode dalam pembelajaran yang lebih berpusat pada siswa.
2.
Untuk
mngetahui kelebihan dan kekurangan dari masing-masing metode tersebut dan
bagaiman cara mengatasi kelemahannya.
3.
Untuk
mengetahui langkah-langkah pembelajaran masing-masing metode dalam pembelajaran
yang lebih berpusat pada siswa.
4.
Untuk
mengetahui bagaimana karakteristik guru dalam pembelajaran yang lebih berpusat
pada siswa.
1.4 Manfaat
Makalah ini kami susun agar dapat memberikan manfaat
tertentu bagi siswa, calon guru dan penulis. Manfaat yang dimaksud adalah
sebagai berikut :
1.
Bagi siswa,
makalah ini dapat dijadikan pedoman agar siswa dapat mengikuti pelajaran dengan
baik.
2.
Bagi calon
guru, makalah ini dapat dijadikan masukan agar nantinya ketika terjun di
masyarakat khususnya dalam mengajar dapat menentukan metode pembelajaran yang
tepat di kelas.
3.
Bagi
penulis, penyusunan makalah ini diharapkan dapat memberikan pengalaman langsung
untuk menentukan metode pembelajaran yang tepat untuk diterapkan dalam proses
pembelajaran pada nantinya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Metode-metode dalam pembelajaran yang lebih berpusat pada siswa
1. Metode Kerja
Kelompok
Pengertian
Sagala (2006) Metode kerja
kelompok adalah cara pembelajaran dimana siswa didalam kelas dibagi dalam
beberapa kelompok yang dipandang sebagai satu kesatuan tersendiri untuk
mempelajari materi pelajaran yang telah ditetapkan untuk diselesaikan secara
bersama.
Tujuan
Tujuan dalam penggunaan metode kerja kelompok dalam
suatu strategi pembelajaran yaitu :
1)
Memecahkan
masalah pembelajaran melalui proses kelompok.
2)
Mengembangkan
kemampuan bekerjasama dalam kelompok.
Alasan
Alasan
penggunaan metode kerja kelompok yaitu:
1)
Kerja
kelompok dapat mengembangkan perilaku gotong royong
2)
Kerja
kelompok dapat memacu siswa aktif belajar
3)
Kerja
kelompok tidak membosankan siswa melakukan kegiatan belajar.
2. Metode Karya
Wisata
Pengertian
Sagala (2006) Metode karya
wisata atau studi wisata sebagai metode pembelajaran adalah siswa dibawah
bimbingan guru mengunjungi tempat-tempat tertentu dengan maksud mempelajari
objek belajar yang terjadi ditempat tersebut.
Tujuan
Tujuan karya wisata sebagai metode pembelajaran, menurut Rusyan (dalam sagala, 2006) adalah untuk :
1)
Mengkaji
materi pembelajaran tertentu sebagaimana direncanakan dalam kurikulum/silabus.
2)
Melengkapi
materi pelajaran yang tertulis dibuku sehingga pemahaman siswa menjadi lebih
jelas dan kongkrit.
3)
Memupuk rasa
cinta lingkungan, daerah, tanah air, dan penghargaan terhadap pahlawan serta
pemimpin yang berjasa dimasa lampau.
Alasan
Alasan
menggunakan metode karya wisata adalah :
1)
Memvariasikan
penggunaan metode pembelajaran agar siswa termotivasi.
2)
Dengan karya
wisata siswa berkembang rasa kebersamaannya, tanggung jawabnya, dan
toleransinya.
3)
Penguasaan
materi yang dipelajari secara langsung melalui karya wisata akan lebih cepat
dikuasai dan lama diingat.
3. Metode
Penemuan (discovery)
Pengertian
Penemuan diartikan sebagai prosedur pembelajaran yang
mementingkan pembelajaran perseorangan, manipulasi objek, melakukan percobaan,
sebelum sampai ke generalisasi. Metode penemuan mengutamakan cara belajar siswa
aktif (CBSA).
Tujuan
Tujuan penggunaan metode ini antara lain:
1)
Untuk
memperoleh metode pembelajaran yang sesuai dengan materi dan tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan.
2)
Untuk
mengaktifkan siswa belajar (CBSA) sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran.
3)
Untuk
memvariasikan metode pembelajaran yang digunakan agar siswa tidak bosan.
4)
Agar siswa
dapat menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, dan memecahkan sendiri masalah
yang dipelajari, sehingga hasilnya tahan lama dalam ingatan/tidak mudah
dilupakan.
Alasan
Alasan
menggunakan metode ini :
1)
Memungkinkan
untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif.
2)
Pengetahuan
yang ditemukan sendiri melalui metode penemuan akan betul-betul dikuasai dan
mudah digunakan / ditransfer dalam situasi lain.
3)
Siswa dapat
menguasai salah satu metode ilmiah yang sangat berguna dalam kehidupannya.
4)
Siswa
dibiasakan berfikir analitis dan mencoba memecahkan masalah yang akan
ditransfer dalam kehidupan masyarakat.
4.
Metode
Eksperimen
Pengertian
Eksperimen adalah percobaan untuk membuktikan suatu
pertanyaan atau hipotesis tertentu. Eksperimen dapat dilakukan pada suatu
laboratorium sedangkan metode eksperimen dalam pembelajaran dalah cara
penyajian bahan pembelajaran yang memungkinkan siswa melakukan percobaan untuk
membuktikan sendiri suatu pertanyaan atau hipotesi yang dipelajari.
Tujuan
Metode eksperimen bertujuan agar :
1)
Siswa mamapu
menyimpulkan fakta, informasi atau data yang diperoleh.
2)
Siswa mamapu
merancang, mempersiapkan, melaksanakan dan melaporkan percobaannya.
3)
Siswa mampu
menggunakan logika berpikir induktif untuk menarik kesimpulan dari fakta,
informasi atau data yang dikumpulkan melalui percobaan.
4)
Siswa mampu
berpikir sistematis, disiplin tinggi, hidup teratur dan rapi.
Alasan
Alasan menggunakan metode eksperimen :
1)
Dapat
menumbuhkan cara berpikir rasionaldan ilmiah.
2)
Dapat
memungkinkan siswa belajar secara aktif dan mandiri.
3)
Dapat
mengembangkan sikap dan perilaku kritis, tidak mudah percaya sebelum ada bukti-bukti
nyata.
5. Metode
Pembelajaran Unit
Pengertian
Taredja, dkk. (1980) Metode
pembelajaran unit adalah suatu cara pembelajaran dimana siswa dan guru
mrngarahkan segala kegiatannya pada suatu pemecahan masalah yang dipelajari.
Tujuan
Metode ini bertujuan :
1)
Melatih
siswa berpikir komprehensif dengan cara mengkaji dan memecahkan masalah dari
berbagai disiplin ilmu.
2)
Melatih
siswa menggunakan ketrampilan proses atau metode ilmiah dalam pemecahan
masalah.
3)
Membentuk
sikap kritis, kerjasama, rasa ingin tahu, menghargai waktu, dan menghargai
pendapat orang lain.
4)
Melatih
siswa agar memiliki kemampuan merencanakan, mengorganisasikan, dan memimpin
suatu kegiatan.
5)
Mengembangkan
ketrampilan berkomunikasi.
Alasan
Alasan menggunakan metode pembelajaran unit adalah :
1)
Dalam
kurikulum terdapat keterkaitan antara satu topik dengan topik yang lain dalam
suatu pemecahan masalah, sehingga perlu ada satu metode yang dapat menciptakan
kesatuannya.
2)
Dapat
memberikan pengalaman belajar tentang pemecahan masalah dari berbagai disiplin
ilmu.
3)
Dapat
melibatkan peserta didik secara fisik maupun psikis.
6. Metode
Pembelajaran dengan modul
Pengertian
Russel (dalam Mainuddin dan Gunawan,
1980) Modul adalah suatu paket pembelajaran yang membicarakan satu satuan konsep
tunggal mata pelajaran. Jadi yang dimaksud dengan Metode pembelajaran modul
merupakan salah satu bentuk dari bentuk-bentuk belajar mandiri.
Tujuan
Metode pembelajaran dengan modul bertujuan :
1)
Agar siswa
aktif belajar secara mandiri.
2)
Agar siswa
terbiasa mengontrol kecepatan dan mengevaluasi belajarnya sendiri.
3)
Memberikan
reinforcement secepatnya setelah siswa selesai mengerjakan materi modul dengan
memperbolehkan pindak ke modul berikutnya.
4)
Melatih
disiplin, taat peraturan dan petunjuk yang ada, serta melatih kebiasaan
mengoreksi diri sendiri dan kejujuran.
Alasan
Alasan menggunakan metode pembelajaran dengan modul :
1)
Agar siswa
dapat belajar dengan aktif dan mandiri (CBSA).
2)
Siswa dapat
menyesuaikan diri dengan keunikan cara belajar masing-masing.
3)
Siswa dapat
berkembang secara optimal.
4)
Dimungkinkan
untuk mendukung modul digunakan multi media, seperti audio visual, internet,
dsb.
5)
Dengan
metode pembelajaran dengan modul mutu proses pembelajaran dapat ditingkatkan.
2.2
Kelebihan dan kekurangan dari masing-masing metode yang ada dan cara mengatasi
kelemahannya
1. Metode Kerja Kelompok
Kelebihan :
a.
Membiasakan
siswa bekerjasama, musyawarah, dan bertanggung jawab.
b.
Menimbulkan
kompetisi yang sehat antar kelompok.
c.
Guru
dipermudah tugasnya karena tugas kerja kelompok cukup pisampaikan kepada para
ketua kelompok.
d.
Ketua
kelompok dilatih menjadi pemimpin yang bertanggung jawab dan anggotanya
dibiasakan patuh pada aturan yang ada.
Kelemahan :
a.
Sulit
membentuk kelompok yang homogen baik segi minat, bakat, prestasi, maupun
intelegensi.
b.
Pemimpin
kelompok sering sukar untuk memberikan pengertian kepada anggota, menjelaskan
dan pembagian kerja.
c.
Anggota
kadang tidak mematuhi tugas-tugas yang diberikan pemimpin kelompok.
d.
Dalam
menyelesaikan tugas, sering menyimpang dari rencana karena kurang dikontrol
oleh pemimpin kelompok dan guru.
e.
Sulit
membuat tugas yang sama sulit dan luasnya terutama bagi kerja kelompok yang
komplementer.
Cara
mengatasi kelemahan metode kerja kelompok :
-
Mengkaji
lebih terlebih dahulu materi pelajaran dengan cermat, kemudian buat garis besar
rincian tugasnya untuk setiap kelompok agar bobot tugas tersebut sama beratnya.
-
Bimbingan
dan pengawasan kepada setiap kelompok harus dilakukan terus menerus.
-
Jumlah
anggota dalam satu kelompok jangan terlalu banyak.
-
Motivasi
yang diberikan jangan sampai menimbulkan persaingan antar kelompok yang kurang
sehat.
2. Metode Karya Wisata
Kelebihan :
a.
Siswa dapat
belajar secara langsung dilapangan sehingga pengetahuan yang diperoleh nyata,
hidup, dan bermakna.
b.
Siswa dapat
menemukan sendiri jawaban dari masalah.
c.
Motivasi dan
minat belajar siswa tinggi.
d.
Guru
diperingan tugasnya dalam menyampaikan materi pelajaran, karena materi
disampaikan oleh narasumber atau observasi langsung oleh siswa sendiri.
e.
Siswa aktif
belajar melalui observasi, wawancara, percobaan, dan menggolong-golongkan.
Kelemahan :
a.
Memerlukan
kesiapan yang melibatkan banyak pihak.
b.
Memerlukan
waktu yang yang cukup lama.
c.
Memerlukan
biaya yang relatif tinggi.
d.
Memerlukan
pengawasan ketat agar siswa fokus kepada tugasnya.
e.
Laporan
hasil karya wisata biasanya diserahkan tidak tepat waktu.
Cara
mengatasi kelemahan metode karya wisata :
-
Tentukan
secara jelas tugas-tugas yang sewaktu karya wisata dan sesudah karya wisata.
-
Pilih waktu
libur untuk melaksanakan karya wisata.
-
Rencanakan
pembiayaan jauh sebelum karya wisata itu dilaksanakan.
-
Buat tata
tertib pelaksanaan karya wisata secara jelas dan dikomunikasikan secepatnya
kepada siswa.
3. Metode Penemuan (discovery)
Kelebihan :
a.
Siswa
belajar melalui proses penemuan.
b.
Pengetahuan
yang diperoleh melalui penemuan sangat kokoh.
c.
Metode
penemuan membangkitkan gairah siswa dalam belajar.
d.
Metode ini
menyebabkan siswa mengarahkan sendiri cara belajarnya sehingga ia merasa lebih
terlibat dan termotivasi sendiri untuk belajar.
e.
Metode ini
berpusat pada anak, dan guru sebagai teman belajar atau fasilitator.
Kelemahan :
a.
Metode ini
mempersyaratkan kesiapan mental, dalam arti siswa yang pandai akan memonopoli
penemuan dan siswa yang bodoh akan frustasi.
b.
Metode ini
kurang berhasil untuk kelas besar karena habis guru untuk membantu siswa dalam
kegiatan penemuan.
c.
Metode ini
terlalu mementingkan untuk memperoleh pengertian, sebaliknya kurang
memperhatikan diperolehnya sikap dan ketrampilan.
d.
Metode ini
kurang memberi kesempatan untuk berpikir kreatif karena pengertian-pengertian
yang akan ditemukan telah diseleksi oleh guru, begitu pula proses-prosesnya
dibawah pembinaannya.
Cara mengatasi kelemahan metode penemuan :
-
Bentuklah
kelompok-kelompok kecil yang anggotanya terdiri dari siswa pandai dan siswa
kurang pandai, agar siswa yang pandai bisa membimbing siswa yang kurang pandai.
-
Metode
penemuan untuk IPA dapat pula dilakukan diluar kelas sehingga tidak memerlukan
fasilitas atau bahan yang mahal.
-
Mulailah
dengan penemuan terbimbing, kemudian jika siswa sudah terbiasa dengan metode
ini maka gunakanlah metode penemuan bebas, agar siswa benar-benar dapat
berkembang berpikir kreatifnya.
4. Metode Eksperimen
Kelebihan :
a. Membuat siswa percaya pada kebenaran kesimpulan
percobaannya sendiri daripada menurut cerita orang atau buku.
b.
Siswa aktif
mengumpulkan fakta, informasi atau data yang diperlukan melalui percobaan yang
dilakukannya.
c.
Dapat
digunakan untuk melaksanakan prosedur metode ilmiah dan berpikir ilmiah.
d.
Hasil
belajar dikuasai siswa dengan baik dan tahan lama dalam ingatan.
Kekurangan :
a.
Memerluakn
peralatan dan bahan percobaan yang lengkap serta umumnya mahal.
b.
Dapat
menghambat lajunya pembelajaran sebab eksperimen umumnya menggunakan waktu
lama.
c.
Kesalahan
dalam eksperimen akan berakibat pada kesalahan kesimpulannya.
d.
Belum tentu
semua guru dan siswa menguasai metode eksperimen.
Cara
mengatasi kekurangan metode eksperimen :
- Guru harus
menjelaskan secara rinci hasil yang ingin dicapai dengan eksperimen.
- Guru harus menjelaskan
prosedur eksperimen, bahan-bahan eksperimen yang diperlukan, peralatan yang
diperlukan dan cara penggunaannya, variable yang dikontrol, dan hal yang perlu
dicatat selama eksperimen.
- Meminta
setiap siswa melaporkan proses dan hasil eksperimennya.
5. Metode Pembelajaran Unit
Kelebihan :
a.
Siswa dapat
belajar secara keseluruhan.
b.
Pelajaran
menjadi lebih berarti.
c.
Situasi
kelas lebih demokratis.
Kelemahan :
a.
Memilih
pokok masalah yang akan dijadikan unit bukan suatu pekerjaan yang mudah.
b.
Melaksanakan
pembelajaran unit menuntut kecakapan sendiri.
c.
Memerlukan
ketekunan, pekerjaan dan waktu yang lebih banyak.
d.
Melibatkan
banyak siswa maka memerlukan biaya yang lebih banyak.
Cara mengatasi
kekurangan metode pembelajaran unit :
- Kesulitan
dalam memilih pokok masalah dapat diatasi dengan cara membentuk tim atau
panitia.
- Kesulitan
guru karena dalam pembelajaran unit diperlukan banyak waktu, energi dan biaya.
6. Metode Pembelajaran dengan modul
Kelebihan :
a.
Siswa
aktif belajar secara mandiri.
b.
Meningkatkan
kualitas hasil belajar.
c.
Siswa
termotivasi untuk belajar dengan sungguh-sungguh.
Kelemahan :
a.
Ikatan kelas
renggang, belajar bersama kurang, padahal motivasi belajar dipengaruhi
oleh kebersamaan.
b.
Kesulitan
dalam menulis modul.
c.
Pembelajaran
dengan modul umumnya kurang memperhatikan aspek perasaan.
d.
Cenderung
untuk memuat materi yang banyak dalam modul, sehingga memberatkan siswa.
Cara
mengatasi kelemahan matode pembelajaran dengan modul :
- Perlu dibuat
modul yang penguasaannya dilakukan melalui diskusi atau kerja kelompok.
- Modul harus
disusun oleh orang yang ahli bidang mata kuliah juga berpengalaman dalam
menulis modul.
- Materi harus
disusun berdasarkan kompetensi yang ingin dicapai.
- Bahasa yang
digunakan hendaknya bahasa baku, yaitu bahasa Indonesia yang baik dan
benar.
2.3
Langkah-langkah pembelajaran dari masing-masing metode
1. Langkah-langkah pembelajaran dengan metode kerja
kelompok.
1)
Kegiatan
persiapan
o
Merumuskan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai
o
Menyiapkan
materi pembelajaran dan menjabarkan materi tersebut kedalam tugas-tugas
kelompok
o
Mengidentifikasi
sumber-sumber yang akan menjadi sasaran kegiatan kerja kelompok
o
Menyusun
peraturan pembentukan kelompok, cara kerja, tata tertibnya, dll.
2)
Kegiatan
pelaksanaan
a)
Kegiatan
membuka pelajaran
o
Melaksanakan
apersepsi, yaitu pertanyaan tentang materi pembel;ajaran sebelumnya
o
Memotivasi
belajar dengan mengemukakan kasus yang berkaitan dengan materi pelajaran yang
akan dijabarkan
o
Mengemukakan
tujuan pembelajaran dan berbagai kegiatan yang akan dikerjakan dalam mencapai
tujuan pelajaran tersebut
b)
Kegiatan
inti pelajaran
o
Mengemukakan
lingkup materi yang akan dipelajari
o
Membentuk
kelompok
o
Mengemukakan
tugas setiap kelompok kepada ketua kelompok atau langsung kepada semua siswa
o
Mengemukakan
peraturan dan tata tertib saat memulai dan mengakhiri kegiatan kerja kelompok
o
Mengawasi,
memonitor, dan bertindak sebagai fasilitator selama siswa melakukan kerja
kelompok
c)
Kegiatan
akhir pelajaran
o
Meminta
siswa merangkum isi pelajaran yang telah dikaji melalui kerja kelompok
o
Melakukan
evaluasi hasil dari proses
o
Melaksanakan
tindak lanjut
2.
Langkah-langkah pelaksanaan metode karya wisata dalam pembelajaran
1)
Kegiatan
persiapan
o
Merumuskan
tujuan pembelajaran
o
Menyiapkan
materi pembelajaran yang sesui dengan silabus/kurikulum yang ada
o
Melakukan
studi awal ke lokasi sasaran karya wisata
o
Menyiapkan
skenario pelaksanaan karya wisata
2)
Kegiatan
pelaksanaan karya wisata
a)
Kegiatan
pembukaan
o
Mengingatkan
kembali pelajaran yang diberikan melalui kegiatan apersepsi
o
Memotivasi
siswa dengan membuat kaitan materi pelajaran yang akan dipelajari dengan
peristiwa-peristiwa yang terjadi di masyarakat atu melalui
pertanyaan-pertanyaan
o
Mengemukakan
tujuan pelajaran yang akan dipelajari dan kegiatan-kegiatan yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan selama karya wisata
o
Mengemukakan
tata tertib selama karya wisata
b)
Kegiatan
inti
o
Melakukan
observasi terhadap objek sasaran belajar, lalu mendeskripsikannya dalam bentuk
kalimat, mengambil gambar, dsb.
o
Mewawancarai
narasumber dan mencatat informasi yang disampaikan secara lisan oleh narasumber
o
Sesuai
dengan skenario yang disiapkan guru, dapat diselenggarakan seminar atau diskusi
dengan narasumber, pejabat yang relevan.
c)
Kegiatan
penutup
o
Menyuruh
siswa melaporkan hasil karya wisata dan membuat rangkuman
o
Melakukan
evaluasi proses dan hasil karya wisata
o
Melakukan
tindak lanjut, berupa tugas yang sifatnya memperkaya hasil karya wisata
3. Langkah-langkah pelaksanaan metode penemuan
1)
Kegiatan
persiapan
o
Mengidentifikasi
belajar siswa
o
Merumuskan
tujuan pembelajaran
o
Menyiapkan
problem yang akan dipecahkan
o
Menyiapkan
alat dan bahan yang diperlukan
2)
Kegiatan
pelaksanaan penemuan
a)
Kegiatan
pembukaan
o
Melakukan
apersepsi, yaitu mengajukan pertanyaan mengenai materi pelajaran yang telah
diajarkan
o
Memotivasi
siswa dengan cerita pendek yang ada kaitannya dengan materi yang diajarkan
o
Mengemukakan
tujuan pembelajaran dan kegiatan / tugas yang dilakukan untuk melakukan tujuan
pembelajaran
b)
Kegiatan
inti
o
Mengemukakan
problema yang akan dicari jawabannya melalui kegiatan penemuan
o
Diskusi
pengarahan tentang cara pelaksanaan penemuan / pemecahan problema yang telah
ditetapkan
o
Membantu
siswa dengan informasi atau data, jika diperlukan siswa
o
Membantu
siswa melakukan analisis data hasil penemuan
o
Merangsang
terjadinya interaksi antar siswa dengan siswa
o
Memberi kesempatan
siswa melaporkan hasil penemuan
c)
Kegiatan
penutup
o
Meminta
siswa merangkum hasil-hasil penemuannya
o
Melakukan
evaluasi hasil dan proses penemuan
o
Melakukan
tindak lanjut, yaitu meminta siswa melakukan penemuan ulang jika ia belum
menguasai materi, dan meminta siswa mengerjakan tugas pengayaan bagi siswa yang
telah melakukan penemuan dengan baik
4.
Langkah-langkah
pelaksanaan metode Eksperimen
1)
Kegiatan
persiapan
o
Merumuskan
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dengan metode eksperimen
o
Menyiapkan
materi pembelajaran yang diajarkan melalui eksperimen
o
Menyipkan
alat, sarana, dan bahan yang diperlukan dalam eksperimen
o
Menyiapkan
panduan prosedur panduan eksperimen, termauk lembar kerja siswa
2)
Kegiatan
pelaksanaan eksperimen
a)
Kegiatan
pembukaan
o
Menanyakan
meteri pelajaran yang telah diajarkan minggu lalu atau observasi
o
Memotivasi
siswa dengan mengememukakan cerita yang berkaitan dengan pelajaran yang
diajarkan
o
Mengemukakan
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, dan prosedur eksperimen yang akan
dilakukan
b)
Kegiatan
inti
o
Siswa
diminta membantu menyiapkan alat dan bahan yang akan dipakai dalam eksperimen
o
Siswa
melekukan eksperimen berdasarkan panduan dan LKS yang telah disiapkan guru
o
Guru
memonitor dan membantu siswa yang mengalami kesulitan
o
Pelaporan
hasil eksperimen dan diskusi balikan
c)
Kegiatan
penutup
o
Meminta
siswa untuk merangkum hasil eksperimen
o
Guru
mengadakan evalusi hasil dan proses eksperimen
o
Tindak
lanjut, yaitu meminta siswa yang belum menguasai mateeri untuk mengulang lagi
eksperimennya
5.
Langkah-langkah
metode pembelajaran Unit
1)
Kegiatan
persiapan
o
Menjelaskan
kepada siswa tentang bagaimana melaksanakan pembelajaran dengan metode unit
o
Guru bersama
siswa menetapkan pokok masalah yang akan dijadikan bahan unit
o
Guru bersama
siswa menetapkan tujuan instruksional khusus untuk setiap aspek masah
o
Guru dan
siswa menetapkan kelompok atau organisasi kelas dan jadwal kegiatan
2)
Kegiatan
pelaksanaan pembelajaran unit
a)
Kegiatan
pembukaan
o
Guru
menanyakan materi sebelumnya
o
Guru
bercerita tentang kehidupan dimasyarakat yang berkaitan dengan materi pelajaran
yang diajarkan
b)
Kegiatan
inti
o
Para siswa
tenpat mereka belajar, apakah di dalam kelas ataupun di luar kelas
o
Siswa
mengadakan diskusi, mengatur bahan, dan berkoordinasi dengan kelompok lain
o
Laporan
kelompok berbentuk lisan dan tertulis
o
Pameran .
Setelah laporan kelompok selesai maka diadakan pameran, yaitu semua hasil
kelompok.
c)
Kegiatan
penutup
o
Guru meminta
siswa merangkum hasil belajar
o
Melakukan
evaluasi hasil belajar dan evaluasi proses pelaksanaan pembelajaran
o
Tindak
lanjut, yaitu menjelaskan kembali materi pelajaran yang belum dikuasai siswa
dan pemberian PR
3)
Langkah-langkah
metode pembelajaran dengan Modul
1)
Kegiatan
persiapan
o
Guru menyiapkan
modulyang akan dipelajari oleh siswa dan berbagai media pendukungnya
o
Guru membaca
modul yang akan diajarkan
2) Kegiatan
pelaksanaan pembelajaran unit
a)
Kegiatan
pembukan
o
Kegiatan
guru menanyakan isi materi modul yang telah diselesaikan
o
Guru
memotisivasi siswa dengan pertanyaan-pertanyan atau cerita.
o
Guru cukup
memberi petunjuk untuk membaca tujuan pembelajaran yang ada di dalam modul
b)
Kegiatan
inti
o
Guru meminta
siswa menyiapkan dan mempelajai modul
o
Guru
mengawasi kegiatan belajar siswa
o
Guru sebagai
fasilitator membantu siswa memecahkan kesulitan belajar
c)
Kegiatan
penutup
o
Memberi
kesmepatan siswa membuat rangkuman pokok-pokok materiyang dipelajari dari modul
o
Evaluasi
telah dilaksanakan sewaktu mempelajari modul
o
Tindak
lanjut, berupa PR
2.4
Karakteristik guru dalam pembelajaran yang lebih berpusat pada siswa
Guru-guru yang cenderung menggunakan pembelajaran yang berpusat pada siswa
memiliki karakteristik umum yang menjadikan mereka menjadi guru-guru yang
efektif. Secara umum, karakteristik guru yang menggunakan pembelajaran yang
berpusat pada siswa adalah :
a.
Mengakui dan
menghargai keunikan masing-masing siswa dengan cara mengakomodasi pemikiran
siswa, gaya belajarnya, tingkat perkembangannya, kemampuan, bakat, persepsi
diri, serta kebutuhan akademis dan non akademis siswa.
b. Memahami
bahwa pembelajaran adalah suatu proses kontruktivis, oleh karena itu harus
diyakinkan bahwa siswa diminta untuk mempelajari sesuatu yang relevan dan
bermakna bagi diri mereka. Selain itu juga mencoba mengembangkan pengalaman
belajar dimana siswa dapat secara aktif menciptakan dan membangun
pengetahuannya sendiri serta mengkaitkan apa yang sudah diketahuinya dengan
pengalaman yang diperoleh.
c.
Menciptakan
iklim pembelajaran yang positif dengan cara memberikan kesempatan pada siswa
untuk berbicara dengannya secara personal, memahami siswa dengan
sebaik-baiknya, menciptakan lingkungan yang nyaman dan menstimulasi bagi siswa,
memberikan dukungan pada siswa, mengakui dan menghargai siswa.
d. Memulai
pembelajaran dengan asumsi dasar bahwa semua siswa dengan kondisinya
masing-masing bersedia untuk belajar dan ingin melakukan dengan sebaik-baiknya,
serta memiliki minat intrinsik untuk memperkaya kehidupannya.
Guru-guru yang menggunakan pembelajaran yang lebih berpusat pada siswa
cenderung menciptakan lingkungan pembelajaran dengan ciri-ciri sebagai berikut
:
a.
Suasana
kelas yang hangat, mendukung. Dalam suasana ini, guru mengijinkan siswa untuk
mengenalnya dan selanjutnya akan menyukainya. Kalau guru disukai oleh siswa,
maka siswa akan bersedia bekerja keras untuk orang yang disukainya.
b. Para siswa diminta
untuk hanya mengerjakan pekerjaan yang bermanfaat. Guru harus menjelaskan
manfaat apa yang akan diperoleh siswa jika mereka mengarjakan apa yang diminta
oleh guru.
c.
Para siswa
selalu diminta untuk mengerjakan yang terbaik yang dapat mereka lakukan.
Kondisi kualitas pekerjaan termasuk didalamnya adalah pengetahuan siswa tentang
gurunya dan apa yang diharapkan serta keyakinannya bahwa guru mrmberikan
kepedulian untuk membantunya.
d. Para siswa
diminta untuk mengevaluasi pekerjaannya. Evaluasi diri diperlukan untuk menilai
kualitas pekerjaan yang telah dilakukan oleh para siswa, berdasarkan hasil
evaluasi itulah siswa mengetahui bagaimana pekerjaannya serta dapat mengulangi
prosesnya sampai kualitas terbaik dapat dicapai.
e.
Kualitas pekerjaan
yang baik selalu menimbulkan perasaan senang. Para siswa merasa senang ketika
mereka menghasilkan pekerjaan yang berkualitas baik.